Kamis, 24 Februari 2011

Lower of Cost or Market (LCM) Inventory Valuation

Post ini merupakan salinan post dari Blog Saya di WP

Mahasiswa akuntansi mungkin sudah pada hafal dengan istilah “Lower Cost Or Market” (LOCOM) atau pun COMWIL (Cost Or Market Whichever Is Lower). :P
Lalu sebenarnya apa sih LOCOM atau lebih umumnya disingkat “LCM” itu. Mari kita belajar sama-sama. Hehehehe….. :)
Anggaplah kita mempunyai sebuah toko retail yang menjual barang berupa LCD Komputer yang langsung kita beli dari PT. Samsung Electronics Indonesia.
Pada akhir bulan Desember 2009, di gudang kita mempunyai persediaan sebanyak 20 pcs at cost @ Rp. 1.500.000. dan kita berencana akan menjualnya dengan harga @ Rp. 2.000.000, dan harga jual ini kompetitif dibandingkan dengan retail yang lain.
Nah, tiba-tiba pada tanggal 21 Des 2009, Samsung mengumumkan bahwa harga LCD Monitor itu turun dari Rp. 1.500.000 menjadi Rp. 1.350.000. Dengan adanya pengumuman tersebut, para competitor segera membeli produk LCD itu dengan harga yang telah ditetapkan dan mengiklankan kepada customer ada penurunan harga jual yang mulannya Rp.2.000.000 menjadi Rp. 1.850.000 per buah. Nah, di sini lah timbul masalah. Kita harus jula berapa sih? Kalau jual seharga dua juta kapan lakunya toh orang lain jual Rp 1.850.000. hehehe…. Jadi gimana dong? :P
Jika saja kita menurunkan harga menjadi sama dengan competitor lain, maka tentunya gross profit kita hanya akan menjadi Rp. 350.000/pcs dari yang awalnya direncanakan Rp 500.000/pcs. Dengan demikian, keuntungan yang akan didapat akan menurun sebesar Rp 3.000.000 jika dibandignkan dengan target sebelumnya..
Kemudian timbulah pertanyaan, kapan dan bagaimana “loss” ini dilaporkan dalam Laporan rugi laba? Apakah yang dicantumkan di Balance sheet per 31 Des inventory sebesar Rp. 30.000.000 atau sebesar Rp. 27.000.000?
Berdasarkan metode LCM ini, prosedur penilaian persediaan yang dilakukan adalah dengan memilih nilai yang terendah antara harga pokok dengan harga pasar. Metode ini diterapkan utnuk menilai persediaan yang memeiliki nilai di bawah cost awal yang disebabkan oleh kejadian-kejadian seperti perubahan tingkat harga, kerusakan dan lain sebagainya. Kondisi tersebut tentu akan menyebabkan kerugian perusahaan dan barang tentu pula perusahaan harus mengakui timbulnya kerugian tersebut :P
Nilai pasar dalam konteks ini (market) yaitu berarti cost untuk menggantikan suatu item dengan cara pembelian atau menghasilkan kembali iten tersebut (replacement cost).

Conservatism Principle
Seorang akuntan biasanya menghubungkan lower cost or market dengan aturan “conservatism principle”. Prinsip ini akan memberikan petunjuk atau arahan bagi seorang akuntan jika dihadapkan pada dua pilihan yang berbeda (dalam valuation amount). Prinsip ini secara langsung akan menuntun mereka untuk memilih amount yang akan mengakibatkan asset bernilai lebih kecil atau menurunkan profit. Nah lalu apa hubungannya istilah ini dengan kasus penjualan LCD monitor tadi? Hehehe….
Baiklah! Pada neraca tanggal 31 Des 2009, akuntan harus mamutuskan antara memilih nilai actual pembelian Rp. 1.500.000/ buah atau nilai penggantinya Rp. 1.350.000/buah untuk menampakan nilai inventory di Balance Sheet. Nah konsep konservatif ini akan memberi arahan bahwa akuntan harus me-reportkan nilai inventory sebesar @Rp 1.350.000 dan mengakui adanya loss/kerugian sebesar Rp 3.000.000 pada income statementnya. Tetapi dalam hal ini ada beberapa batasan dalam menentukan nilai pasar tersebut yaitu harga pasar tidak boleh melebihi nilai berseih yang terealisasikan (Net Realizable Value/NRV) dan nilai pasar tidak boleh lebih rendah dari NRV setelah dikurangi laba normal yang diharapkan. :P
Harga pasar selalu merupakan nilai tengah dari tiga nilai berikut : replacement cost, NRV dan NRV dikurangi laba normal.
Prosedur Penilaian Persediaan.
  1. Menentukan nilai pasar (market) yang ditentukan berdasarkan data nilai pengganti, taksiran harga jual, taksiran biaya penjualan, taksiran laba normal yang diharapkan. Dalam tahap ini batas bawah dan batas atas serta nilai pengganti dibandingkna untuk menentukan nilai pasar
  2. Batas atas (Ceilling Price) : merupakan nilai bersih direalisasikan yaitu harga jual – biaya penjualan. Jika nilai pengganti (replacement) > Ceilling maka Harga pasar adalah Ceilling Price.
  3. Batas bawah (Floor) : Nilai bersih direalisasikan – laba normal. Jika nilai pengganti (replacement) < Floor, maka Harga pasar adalah Floor.
Semoga membantu :P. Untuk contoh perhitunganya akan saya post di kesempatan selanjutnya.

Rabu, 16 Februari 2011

Contoh Soal & Penyelesaian Rekonsiliasi Bank

Saldo kas menurut buku PT. Karet Jaya di Jakarta per 31/12/2010 adalah Rp. 3.321.650,- sedangkan menurut laporan bank (rekening koran) per tanggal tersebut adalah sebesar Rp.2.575.000,-.
Dari perbandingan rekening koran dengan pencatatan perusahaan, perbedaan tersebut disebabkan :
  1.  Perusahaan umumnya menyimpan seluruh uangnya di Bank kecuali sebesar Rp. 200.000,- tidak disetorkannya
  2. Pada tanggal 13/12/2010 diserahkan sebuah wesel tagih kepada bank untuk ditagihkan kepada yang bersangkutan yaitu sebesar Rp. 600.000,-dan pada tanggal tersebut perusahaan telah mencatatkannya dalam penerimaan kas. Ternyata pada tanggal 30/12/2010 wesel tersebut ditolak oleh yang bersangkutan (tidak dapat diuangkan) dan dikembalikan ke perusahaan pada tanggal 5/1/2011. Untuk ini peruahaan dikenakan denda/ biaya penolakan sebesar Rp.14.900,- yang telah dibebankan oleh bank pada bulan Desember 2010.
  3. Perusahaan dikenakan biaya administrasi bulan Desember 2010 sebesar Rp. 7.720,-
  4. Penyetoran kepada bank oleh perusahaan per 31/12/2011 sebesar Rp.1.340.000,- oleh bank baru dicatat sebagai penerimaan tanggal 2/1/2011
  5. Rekening perusahaan telah dibebani untuk cek yang berasal dari piutang karena cek tersebut tidak dapat diuangkan sejumlah Rp.207.200,- yaitu pada tanggal 26/12/2010.
  6. Suatu cek untuk pembayaran piutang sebesar Rp.190.000,- telah dibukukan oleh perusahaan sebesar Rp. 170.000,-
  7. Cek no. 1645 untuk pembayaran utang sebesar Rp. 592.000,- dibukukan oleh perusahaan Rp. 529.000,- dan cek no. 1677 untuk pembelian tunai alat-alat tulis sebesar Rp. 42.100,- dibukukan oleh perusahaan sebesar Rp.421.000,-
  8. Bank pada tanggal 20/12/2010 telah menguangkan wesel tagih Rp.500.000,- Wesel tersebut telah dikirimkan oleh perusahaan pada tanggal 18/12/2010 ke bank untuk ditagihkan tetapi belum dibukukan oleh perusahaan
  9. Pada tanggal 31/12/2010 cek yang telah diterbitkan tetapi belum diuangkan oleh penerimanya adalah sebagai berikut : No.1612 Rp. 106.660,- ; no. 1617 Rp. 126.500,- ; no. 1680 Rp. 62.000,- ; no. 1700 Rp. 189.430,- ; no. 1701 Rp. 302.680,-  
Perintah : Susunlah Bank Reconciliation Statement dengan cara mencari saldo yang benar dan susunlah ayat jurnal yang diperlukan.

Jawaban : 





















Semoga Bermanfaat.

Jumat, 11 Februari 2011

Cost Volume Profit Concept : Contribution Margin Basic Concept

Contribution Margin adalah amount remaining (jumlah yang tersisa) dari jumlah penjualan produk setelah dikurangi dengan biaya variable yang berkaitan dengan proses barang tersebut sampai dijual. Dengan kata lain kita bisa melihat apabila jumlah contribution margin itu bisa mengcover semua biaya tetap (fixed cost) maka bisa dipastikan kalau penjualan itu akan menghasilkan laba.
konsep tersebut bisa dijelaskan berdasarkan formula berikut : 


[ Sales revenue − Variable cost =  Contribution Margin ]

[ Contribution margin − Fixed cost = Net operating Income or Loss ]

Note : Baik variable cost maupun fixed cost di sini termasuk biaya dari manufacturing overhead maupun dari sales administration expenses

Contoh kasus :
Anggaplah bahwa PT. ABC mampu menjual satu unit produk seharga Rp. 250.000/unit dengan jumlah variable expense nya Rp. 150.000 dan fixed cost nya sebesar Rp.5.000.000.
Maka kurang lebih Income Statementnya adalah sebagai berikut :
Dari data di atas kita bisa lihat bahwa PT ABC rugi kalau hanya bisa menjual 1 unit. Terus bagaimana caranya biar PT ABC bisa untung, minimal BEP (Break Even Point/Laba = 0).
Dari Formula di atas kita bisa simpulkan bahwa BEP akan 0 jika saja Contribution Margin = Fixed Cost.
Dan itu akan terus terjadi kalau kita ingin mendapatkan nilai BEP yaitu Contribution Margin = Fixed Cost.
Dari contoh mari kita hitung :
BEP-------> CM = Fixed Cost
CM = 5.000.000
CM/unit * Sales Qty = 5.000.000
100.000 Sales Qty = 5.000.000
Sales Qty = 5.000.000/100.000
Sales Qty = 50

Mari Kita Buktikan Bahwa dengan Qty = 50 maka akan terjadi BEP
Kesimpulan, PT ABC harus mampu menjual minimal 50 unit apabila tidak mau rugi. Semoga Bermanfaat.
Terima kasih dan mohon koreksinya apabila ada kesalahan ataupun kekurangan

source : accountingformanagement.com







Rabu, 02 Februari 2011

Contoh Soal & Penyelesain Fixed Asset / Plant Asset

Perushaan taksi “Habis Terang” memulai uasahanya dengan membeli 3 buah mobil toyota corona pada tanggal 2 Januari 2010 dengan harga 16,000,000 per buah. Pembayaran dilakukan sebagai berikut:
  1. Selembar cek sebesar 20,000,000 rupiah.
  2. Sebuah wesel per 1 april 2010 dengan nominal 6,000,000 dengan diskon 5%.
  3. Sisanya dibayar dengan uang tunai.
Mobil-mobil tersebut diberi nomor 101, 102 dan 103. Pada tanggal 30 Maret 2010 dibeli lagi 2 buah mobil untuk nomor 104 dan 105 secara kredit (uang muka 25% pada saat pembelian dsan sisanya dilunasi dua tahun kemudian) dengan harga 18,000,000 per buah sedangkan harga secara tunai 16,000,000. Adapaun umur ekonomis dari mobil-mobil tersebut ditaksir 150.000 km berdasarkan kilometer berjalan dengan nilai residu masing-masing 1.000.000 rupaih.
Pada tanggal 20 oktober 2010 mobil No. 101 bertabrakan dengan sebuah truk dan hancur. Speedometernya menunjukan angka 36,000 km, dan rongsokan mobil tersebut laku dijual seharga 600,000 rupaih. Pada akhir tahun 2010, speedometer masing-masing taksi menunjukan angka :
*  Mobil 102 = 52,000 km
*  Mobil 103 = 48,000 km
*  Mobil 102 = 39,000 km
*  Mobil 102 = 37,000 km
Pada tanggal 1 january 2011 mobil 102 dan 103 ditukar tambah dengan mobil baru (No. 106 dan 107) yang harga pasarnya 17,500,000 per buah, dan untuk itu perusahaan menambahkan uang tunai sebesar 23,000,000. Pada tanggal 15 Juni 2011 mobil 104 dijual dengan harga 7,200,000 dan mobil ini sudah dipakai sejauh 90,000 km.
Pertanyaan :
  1. Jurnal tanggal 2 Januari 2010
  2. Jurnal tanggal 30 Maret 2010
  3. Jurnal tanggal 20 Oktober 2010
  4. Jurnal 31 Des 2010
  5. Jurnal 1 Januari 2011
  6. Jurnal 15 Juni 2011
Jawaban :
Date Description Dr Cr
Jan, 2 2010 Taxi Equipm. No 101 16,000,000
Taxi Equipm. No 102 16,000,000
Taxi Equipm. No 103 16,000,000
Discount on Notes Payable 75,000
Cash
22,075,000
Cash in Bank
20,000,000,
Notes Payable
6,000,000
Mar, 30 2010 Taxi Equipm. No 104 16,000,000
Taxi Equipm. No 105 16,000,000
Discount On Contract Payable 4,000,000
Cash
8,000,000
Notes Payable
28,000,000
Oct, 20 2010 Depr Expense Taxi Equip 3,600,000
Accum. Depr Taxi
3,600,000
Oct, 20 2010 Cash 600,000
Accum. Depr Taxi 3,600,000
Loss on sale Taxi Equipm. 11,800,000
Taxi Equip 101
16,000,000
Dec, 31 2010 Depr Expenses Taxi Euip. 17,600,000
Accum. Depr Taxi Equip.
17,600,000
Jan, 1 2011 Taxi Equipm. No 106 17,500,000
Taxi Equipm. No 107 17,500,000
Accum. Depr Taxi Equip 10,000,000
Cash
23,000,000
Taxi Equipm. No 102
16,000,000
Taxi Equipm. No 103
16,000,000
Jun, 15 2011 Depr Expense Taxi Equip 5,100,000 5,100,000
Accum. Depr Taxi

Jun, 15 2011 Cash 7,200,000
Accum. Depr Taxi Equip 9,000,000
Taxi Equipm. No 104
16,000,000
Gain on Sale Taxi Equipment
200,000





Tips & Trik Ms. Excel :Menggunakan Fungsi Month Untuk Menghitung Data Kelahiran Per Bulan

Halo Sobat, pada kesempatan ini ane mau berbagi tips formula "Month" yang digunakan pada Ms. Excel.
Misalkan ada sebuah kasus dimana agan-agan diminta untuk menghitung data kelahiran yang dikelompokan per bulan. dan datanya itu banyak banget ampe ribuan atau puluh ribuan. Si Pak RT misalkan menyuruh agan untuk menghitungnya. Pak RT ingin tahu berapa jumlah orang yang lahir di Bulan Januari, Februari,... sampe Desember.
Nih ane kasih liat contohnya.
Nah lalu bagaimana cara menghitungnya? Kita di sini akan menghitungnya dengan menggunakan formula "month" dan "countif".
Mula-mula kita buat dulu kolom "bulan" pada cell D6 untuk mengetahui bulan apa saja orang-orang itu lahir. lalu masukan formula "=month(c7)", Copy formula itu untuk cell berikutnya.


Setelah itu baru masukan formula countif ke kolom G8 untuk mengetahui berapa jumlah anak yang lahir dengan formula "=countif($D$7:$D$81,F8)". Enter, lalu copy ke cell bawahnya sampai bulan 12.






































Tips & Trik Ms. Excel : Mengisi Cell yang Kosong (Blank) Dalam Ms. Excel

Assalamu 'alaykum Sobat...
Subhanallah, cuaca hari ini terasa panas sekali. Gerah!! Udah gitu, ngantuk lagi. Hoam..... Tapi daripada ngantuk ga jelas mending berbagi Tips dalam Ms. Excel aja deh. kali ini saya akan mencoba membagi tips di excel yang berjudul "Mengisi Fill yang Kosong Dalam Ms. Excel". Apa ini ada gunanya??? Tentu saja ada dong. Yuk kita lihat contoh.
Pernah liat data bentuknya kayak gini ga gan?
Misalkan saja kita diminta untuk mengisi kolom yang berwarna Coklat sesuai dengan jenis barangnya. kalau misal datanya cuman segitu sih gampang kan, tinggal klik cell "buah-buhan" copy, paste untuk mengisi group buat mangga dan melon dan begitu juga selanjutnya. Masalahnya, kalau misalkan datanya ampe 2.000 rows ke bawah dengan data selang seling gitu ke bawah apa juragan-juragan rela tuh tangan kriting buat "copas"?? hahahaha.. mau butuh waktu berapa jam gan??? hehehe... pissss...!!!
Nah gini gan ternyata itu ada triknya.
1.  Blok kolom dari mulai cell "Group" ampe kolom coklat yang do samping kiri cell "matematika".
2. Tekan "Ctrl+G" (Go to Menu)
3. Pilih special
4. Centang field "Blank"
5. Masukan Formula "=" terus Tekan panah atas. Tekan "Ctrl+Enter"
6. Jadi Deh.. Tinggal di value kan. caranya blok lagi, copy, paste special, value, enter.
Hasilnya :
 
Selamat Mencoba agan-agan, Semoga bermanfaat.. hehehe...

Tips & Trik Ms. Excel : Merubah Data "Text" Menjadi "Number"

Assalamu 'alaykum Sahabat.....

Mendapat sebuah inspirasi dari pengalaman ketika bekerja. Kebetulan saya kerja di bagian accounting yang notabene tiap hari kerjannya ngubek-ngubek angka. hehe.. Ampe pusing nih kepala ngeliat angka terus menerus yang berjejer ke kanan dan ke bawah ga tahu sampe berapa "rows" dan berapa"colomns"si Ms. Excel 2007 ku. Huh.....
Ada sedikit tips dan trik yang akan saya share di postingan kali ini yaitu mengenai tips di Ms. Excel. Mudah-mudahan bermanfaat bagi juragan semua. Dan saya yakin ini akan sangat bermanfaat sekali bagi juragan-juragan yang notabene nya bekerja menggunakan ERP system.
Pengalaman saya sendiri, ketika mendownload data dari ERP system, kadang ada beberapa karakter yang sebenarnya merupakan format "numerik/number" ketika di download ke dalam excel oleh si excel ini diangaap sebagai format "text/". Sehingga kalau kita mau tahu detail kode atau angka itu dengan memakai formula misalnya lookup ataupun formula lainya, maka hasilnya akan menjadi error karena cell yang kita terapkan formula itu adalah "text" buka "numerik".
Berikut contohnya gan...
Nah Kita lihat coba Colum "Kode barang" di pinggir kiri atas ada tanda hijaukan kalau kita klik, maka itu adalah angka tapi formatnya adalah format" text". Misalkan Saya mau mengisi nama barang dengan melookup Kode Barang maka apabila formula lookup kita enter, masilnya adalah error padahal master data telah cocok misal master datanya :

Kita Lihat Hasil Lookup nya :
 
Terus Apa yang harus kita lakukan supaya tidak error?
Ada dua solusi :
1. Pada tiap-tiap cell di Kolom Kode Produk misalkan Cell "B3", Kita tekan "F2" terus tekan "Enter", maka otomatis kolom Nama Produk akan menjadi tidak error. Tapi masalahnya bagaiman jika kolom kode produk itu beratus-ratus atau beribu-ribu baris apakah juragan mau nekan F2 ama enter terus menerus? Jawabanya adalah tangan pasti kriting deh gan. hahahaha. Maka solusi yang kedua yang paling gampang dan cepat. hanya butuh waktu 20 detik saja itu data jadi benar semuanya. Ini solusinya,
2. Ketik angka 1 (satu) di sembarang cell asalkan jangan di kolom ketas kerja. Misalnya di cell "H2". Setelah itu sorot cell yang ada angka 1 itu terus "copy". arahkan pointer ke kode produk , Blok semuanya dari Cell B4 sampai Cell B29. Setelah keblok semuanya, klik kanan, Paste Special, Values nya di centang, Multiply nya di centang, Tekan OK / Enter. Dan liat hasilnya semua data sudah benar karena yang tadinya format Kode Produk yang awalnya format text telah menjadi Numerik.
Cukup segitu dulu ya gan. Mudah-mudahan Bermanfaat dan jangan Lupa Coment nya hehehe....
Wassalamu 'alaykum...